468x60 Ads


Menteri Luar Negeri Jepang, Koichiro Gemba melakukan lawatan ke tiga negara Eropa, Inggris, Perancis dan Jerman. Lawatan Gemba ini untuk menjelaskan sikap Tokyo terkait  Kepulauan Diaoyu (Pulau Senkaku) yang disengketakan. Sementara itu, Beijing rupanya gerah dengan lawatan Gamba tersebut dan langsung menunjukkan reaksinya.

Sejak lama kedua negara ini terlibat sengketa terkait kepemilikian pulau tak berpenghuni Diaoyu (Sengkaku) yang disinyalir kaya sumber daya. Ketegangan ini awalnya diprediksi tidak akan berjalan lama, namun setelah Beijing dan Tokyo melakukan berbagai langkah dan gerakan untuk membuktikan kepemilikan pulau tersebut, ketegangan ini menjadi isu besar dan tak habis-habisnya antara dua kekuatan besar ekonomi Asia.

Parahnya lagi Cina dan Jepang tidak bersedia mundur dari sikapnya masing-masing dan bersikeras atas tuntutannya. Di sisi lain, kehadiran berulang kali kapal Cina dan angkatan laut Jepang di sekitar kepulauan yang disengketakan menambah panas krisis yang ada. Perang verbal pun tak dapat dihindari.

Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba pada hari Jum'at lalu berjanji untuk melanjutkan dialog dengan Cina atas sengketa teritorial yang memanas, namun memperingatkan ada batasan mengenai seberapa jauh Tokyo akan bisa berkompromi.

Koichiro Gemba menyambut pertemuan para pejabat senior Jepang dan Kementerian Luar Negeri Cina di Tokyo pada Kamis, di mana keduanya menyepakati pertemuan tingkat wakil menteri harus diadakan. "Baik Jepang maupun China perlu berpikir dengan tenang tentang apa yang harus dilakukan ... bahkan jika pihaknya perlu beberapa waktu," kata Gemba kepada wartawan. "Saya menganggap pertemuan Kamis sebagai bagian dari prakarsa. Kami terus berkomunikasi."

Tetapi Gemba menambahkan, "Ini tidak mudah. Yang penting adalah bahwa kita tidak bisa memberikan lebih dari apa yang kita tidak bisa memberikan lebih." Gemba mengatakan bahwa pada lawatan mendatang ke negara-negara Eropa, dia akan menyodorkan kasus Tokyo itu pada para mitra internasional.

"Hubungan antara Jepang dan China memiliki dampak yang sangat besar pada tidak hanya perdamaian dan keamanan di Asia Timur, tetapi juga ekonomi global," kata Gemba, yang akan mengunjungi Inggris, Prancis dan Jerman dari 15-20 Oktober.

Sementara itu, Cina menunjukkan reaksinya atas lawatan Gamba ke Eropa dan menyebut langkah Jepang tersebut sebagai upaya untuk menarik opini publik internasional atas kepemilikannya terhadap Kepulauan Diaoyu.

Di sisi lain, Deputi mentari luar negeri Amerika Serikat, William Burns juga tengah melakukan lawatan ke kawasan Asia dan sumber-sumber media Cina menilainya berkaitan erat dengan suasana panas di kawasan. Selain itu, Jepang dan AS tengah mempersiapkan latihan militer gabungan. Dengan demikian Beijing semakin yakin atas konspirasi Tokyo terkait kepemilikan Kepulauan Diaoyu. (IRIB Indonesia/MF)

0 komentar:

Posting Komentar